Geopark merupakan daerah geografis yang memiliki situs warisan geologi yang merupakan bagian dari konsep holistik perlindungan, pendidikan dan pembangunan berkelanjutan. Keberadaan geopark harus memperhitungkan keberadaan geografis daerah yang tidak hanya mencakup keanekaragaman geologi, tetapi juga harus menyertakan keanekaragaman hayati dan kebudayaan. Kawasan Geopark Merangin Desa Air Batu Kecamatan Renap Pembarap Provinsi Jambi memiliki luas 1.551 km2 dengan pembagian kawasan desa menjadi kawasan pemukiman, kawasan pemakaman, dan kawasan perkebunan masyarakat yang berada dekat dengan hutan lindung.
Berdasarkan
hasil penelitian ditemukan 37 jenis jamur dari 2 divisi dan 10 Famili. Divisi Ascomycota
terdapat 2 famili yaitu Xylariaceae dan Sarcosyphaceae. Divisi Basidiomycota
terdapat 8 famili yaitu Poriaceae, Polyporaceae, Agaricaceae, Meruliaceae,
Schyzophyllaceae, Pleurotaceae, Hygrophoraceae dan Auraculariaceae.
Jenis jamur yang ditemukan adalah :
1.
Daldinia sp.,
3.
Cookeina sp.,
4.
Trametes sp.1,
5.
Trametes sp.2,
6.
Trametes sp.3,
7.
Trametessp.4,
8.
Trametes sp.5,
9.
Trametes sp.6,
10.
Pseudotrametes sp.1,
11.
Pseudotrametes sp.2,
12.
Pseudotrametes sp.3,
13.
Pseudotrametes sp.4,
14.
Pseudotrametes sp.5,
15.
Ganoderma sp.,
16.
Lentinus sp.1,
17.
Lentinus sp.2,
18.
Lentinus sp.3,
19.
Lentinus sp.4,
20.
Lentinus sp.5,
21.
Pycnoporus sp.,
22.
Polyporus sp.1,
23.
Polyporus sp.2,
24.
Polyporus sp.3,
25.
Polyporus sp.4,
26.
Polyporus sp.5,
27.
Polyporus sp.6,
28.
Favolus sp.,
29.
Fomes sp.1,
30.
Fomes sp.2,
31.
Marasmius sp.,
32.
Mycena sp.,
33.
Gloeoporus sp.,
34.
Schizophyllum commune
35.
Pleurotussp.,
36.
Hygrophorussp.
37.
Auricularia auricula
.
Angka indeks keanekaragaman jenis
jamur makroskopis di lokasi penelitian dikatakan tinggidengan angka indeks
keanekaragaman 3,06. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa tingkat
keanekaragaman jenis jamur makroskopis di hutan Geopark Merangin Desa Air Batu
Kecamatan Renah Pembarap Provinsi Jambi dapat dikatakan tinggi. Disarankan
untuk penelitiselanjutnya perlu melakukan penelitian mengenai keberadaan jamur
makroskopis di lokasi penelitian terutama jamur yang dikonsumsi oleh masyarakat
dan yang memiliki potensi sebagai obat.